Breaking News

TUTORIAL BLOG

Minggu, 11 Februari 2018

IC-6 BKI (International Conference VI)



Pada 17 Januari 2018 Kaprodi BKI A. Said Hasan Basri dan HMPS Mbak Khairun Nisa BR Sagala, kembali menerima uluran tangan sahabat dari Encik Zaliridzal Dosen Konseling Islam dari USIM University Sains Islam Malaysia. Beliau mengatur jadwal bertemuan antara dua instasi Prodi BKI UIN sunan Kalijaga dan MAINS (Majlis Agama Islam Negeri Sembilan), satu-satunya Majlis Agama di Malaysia yang memiliki Biro Konseling yang sistematis dan terbaik. Pada jam 09.00 waktu Malaysia kita dijemput oleh Encik Zali di Hotel dan berangkat ke Seremban ibukota Negeri Sembilan, sampai di sana sekitar jam 10an. Dan disambut langsung oleh wakil bahagian kaunseling Encik Amin (Alumnni Arraniry Aceh). Kemudian kita menuju ruang pertemuan, dan di sana langsung disuguhi breakfast makanan tradisional mereka yakni nasi lemak (nasi gurih atau uduk, dibungkus daun mirip nasi kucing. Kemudian ditaburi kacang ikan asin dan bumbu lainnya) dengan teh hangat. Setelah sarapan, mulailah acara pertemuan tersebut.
Di ruangan itu Kepala Bagian Konseling langsung yang menyambut kita, beliau sebagai orang kedua yang merintis konseling di negeri Sembilan setelah seniornya wafat. Hingga konseling menjadi besar di Negeri Sembilan. Pada sesi seminar ini beliau menyampaikan presentasinya tentang konseling di Negeri Sembilan mulai dari awal berdiri sampai saat ini terkenal dan mendapat pengakuan di Malaysia, serta berhak menjadi teladan dan mendirikan cabang-cabang di Negeri-Negeri (Provinsi) lainnya di Malaysia.
Di sini kita mendapat satu tempat PPL international lagi, khususnya yg mayarakat dan keluarga. Ini adalah kementrian agamanya Negeri Sembilan yang memiliki layanan konseling islam di Mall Seremban dengan intensitas konseli yang sangat tinggi, dan pendekatan konseling Islam yang sistematis.
Sungguh keuntungan bagi Bki Kalijaga dengan networking international ini. Selama tiga jam kita sharing. Hingga dhuhur. TN HJ Norazman Bin Amat Ketua Pusat Kaunseling Majlis Agama Islam Negeri Sembilan memaparkan semuanya. Kemudian giliran Kaprodi BKI A. Said Hasan Basri menyampaikan maksud dan menjelaskan kondisi serta situasi perkembangan Prodi BKI di UIN Sunan Kalijaga serta konseling Islam pada umumnya di Indonesia. Adapun tujuannya ke MAINS adalah dalam rangka menjajaki kerjasama baik dalam PPL mahasiswa maupun penelitian dan pendidikan.
Setelah selesai presentasi kedua belah pihak akhirnya diadakan sharing santai sambil menikmati makan siang dengan prasmanan kare ikan kakap dan nasi kandar. Ketua pusat konseling Encik Norazman menawarkan kerjasama untuk mahasiswa BKI bisa PPL di sana, bahkan ada mess untuk dapat tinggal. Sungguh tawaran yang sangat ditunggu, mengingat BKI Kalijaga memang mencanangkan internasional program. Akhirnya kita saling bertukar cendera mata, dari sana kita mendapat 7 buku mulai dari jurnal penelitian, laporan tahunan, hingga modul Konseling Art Therapy (tgeknik andalan konseling mereka).
Pasca conference tersebut. Kita bersama-sama dengan seluruh staf kaunseling MAINS menuju Mall Seremban, di sana kita observasi kantor layanan konseling di Mall. Sesampainya di sana kita parker di lantai 3, dan posisi ruang konseling berada di lantai 4. Setiap lantai parker mobil sudah penuh. Ternyata warga Seremban biasa menitipkan mobilnya di Mall, kemudian berangkat kerja ke KL Kuala Lumpur, sore baru pulang. Sesampainya di Stan Kauseling kita memasuki ruangan itu sungguh takjub sekali, dimana penataanannya layanan tempat konsultasi dan adminstrasi serta pengarsipan data konseli sangatlah tersistematis dengan baik. Di sana kitadiajak keliling sambil mendengarkan Encik Norazman bercerita. Dan kitapun dikenalkan dengan para petugas di sana, bakan saat itu ada mahasiswa UPM yang sedang praktik juga. Kita juga melihat hasil beberapa art therapy setiap konseli. Dan banyak hal yang dipelajari.
Intinya terobosan yang dilakukan Pusat Konseling MAINS ini adalah cerdas, dimana membuka biro konseling di Mall, dan mereka membelinya bukan sewa. Karena menurut asumsi mereka warga akan merasa malu kalo dating ke kantor MAINS (Kemenag) untuk konsultasi masalahnya apalagi masalah keluarga. Maka dari itu dengan dibuka di Mall akhirnya buaanyak warga sambil jalan-jalan mampir di Pusat Kaunseling untuk sekedar curhat dan lain sebagainya agar masalahnya terbantu, bahkan masalah ekonomi mereka bantu. Karena di Malaysia ada Baoitul Mal yang bisa dijadikan sumber pinjaman bagi yang membutuhkan, maka MAINS bisa memberikan rekomendasi untuk ke Baitul Mal. Dengan system seperti itu, maka mereka kebanjiran koseli. Apalagi seluruh pelayanan di PusatKaunseling ini semuanya grais untuk seluruh ummat manusia dari mana saj. Kecuali Baitul Mall khusus untuk warga Malaysia. Luar biasa. Seandainya Kementerian agama di Kanwil-Kanwil memiliki konsep dan strategi demikian tentu bisa meminimalisir kecenderungan tingginya tingkat perceraian di Indonesia. Hal ini yang jugamenjadi sorotan di Malaysia tingginya tingkat perceraian yang menstimulasi ide membuka biro konseling di Mall.

Late post
By. A. Said Hasan Basri







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By