Pada 17 Januari 2018 Kaprodi BKI A.
Said Hasan Basri dan HMPS Mbak Khairun Nisa BR Sagala, kembali menerima uluran
tangan sahabat dari Encik Zaliridzal Dosen Konseling Islam dari USIM University
Sains Islam Malaysia. Beliau mengatur jadwal bertemuan antara dua instasi Prodi
BKI UIN sunan Kalijaga dan MAINS (Majlis Agama Islam Negeri Sembilan),
satu-satunya Majlis Agama di Malaysia yang memiliki Biro Konseling yang
sistematis dan terbaik. Pada jam 09.00 waktu Malaysia kita dijemput oleh Encik
Zali di Hotel dan berangkat ke Seremban ibukota Negeri Sembilan, sampai di sana
sekitar jam 10an. Dan disambut langsung oleh wakil bahagian kaunseling Encik
Amin (Alumnni Arraniry Aceh). Kemudian kita menuju ruang pertemuan, dan di sana
langsung disuguhi breakfast makanan tradisional mereka yakni nasi lemak (nasi
gurih atau uduk, dibungkus daun mirip nasi kucing. Kemudian ditaburi kacang
ikan asin dan bumbu lainnya) dengan teh hangat. Setelah sarapan, mulailah acara
pertemuan tersebut.
Di ruangan itu Kepala Bagian
Konseling langsung yang menyambut kita, beliau sebagai orang kedua yang
merintis konseling di negeri Sembilan setelah seniornya wafat. Hingga konseling
menjadi besar di Negeri Sembilan. Pada sesi seminar ini beliau menyampaikan presentasinya
tentang konseling di Negeri Sembilan mulai dari awal berdiri sampai saat ini
terkenal dan mendapat pengakuan di Malaysia, serta berhak menjadi teladan dan
mendirikan cabang-cabang di Negeri-Negeri (Provinsi) lainnya di Malaysia.
Di sini kita mendapat satu tempat
PPL international lagi, khususnya yg mayarakat dan keluarga. Ini adalah
kementrian agamanya Negeri Sembilan yang memiliki layanan konseling islam di Mall Seremban dengan intensitas
konseli yang sangat tinggi, dan pendekatan konseling Islam yang sistematis.
Sungguh keuntungan bagi Bki Kalijaga dengan networking international
ini. Selama tiga jam kita sharing. Hingga dhuhur. TN HJ Norazman Bin Amat Ketua
Pusat Kaunseling Majlis Agama Islam Negeri Sembilan memaparkan semuanya.
Kemudian giliran Kaprodi BKI A. Said Hasan Basri menyampaikan maksud dan
menjelaskan kondisi serta situasi perkembangan Prodi BKI di UIN Sunan Kalijaga
serta konseling Islam pada umumnya di Indonesia. Adapun tujuannya ke MAINS
adalah dalam rangka menjajaki kerjasama baik dalam PPL mahasiswa maupun
penelitian dan pendidikan.
Setelah selesai presentasi kedua
belah pihak akhirnya diadakan sharing santai sambil menikmati makan siang
dengan prasmanan kare ikan kakap dan nasi kandar. Ketua pusat konseling Encik
Norazman menawarkan kerjasama untuk mahasiswa BKI bisa PPL di sana, bahkan ada
mess untuk dapat tinggal. Sungguh tawaran yang sangat ditunggu, mengingat BKI
Kalijaga memang mencanangkan internasional program. Akhirnya kita saling
bertukar cendera mata, dari sana kita mendapat 7 buku mulai dari jurnal
penelitian, laporan tahunan, hingga modul Konseling Art Therapy (tgeknik
andalan konseling mereka).
Pasca conference tersebut. Kita
bersama-sama dengan seluruh staf kaunseling MAINS menuju Mall Seremban, di sana
kita observasi kantor layanan konseling di Mall. Sesampainya di sana kita
parker di lantai 3, dan posisi ruang konseling berada di lantai 4. Setiap
lantai parker mobil sudah penuh. Ternyata warga Seremban biasa menitipkan
mobilnya di Mall, kemudian berangkat kerja ke KL Kuala Lumpur, sore baru
pulang. Sesampainya di Stan Kauseling kita memasuki ruangan itu sungguh takjub
sekali, dimana penataanannya layanan tempat konsultasi dan adminstrasi serta
pengarsipan data konseli sangatlah tersistematis dengan baik. Di sana
kitadiajak keliling sambil mendengarkan Encik Norazman bercerita. Dan kitapun
dikenalkan dengan para petugas di sana, bakan saat itu ada mahasiswa UPM yang
sedang praktik juga. Kita juga melihat hasil beberapa art therapy setiap
konseli. Dan banyak hal yang dipelajari.
Intinya terobosan yang dilakukan
Pusat Konseling MAINS ini adalah cerdas, dimana membuka biro konseling di Mall,
dan mereka membelinya bukan sewa. Karena menurut asumsi mereka warga akan
merasa malu kalo dating ke kantor MAINS (Kemenag) untuk konsultasi masalahnya
apalagi masalah keluarga. Maka dari itu dengan dibuka di Mall akhirnya buaanyak
warga sambil jalan-jalan mampir di Pusat Kaunseling untuk sekedar curhat dan
lain sebagainya agar masalahnya terbantu, bahkan masalah ekonomi mereka bantu.
Karena di Malaysia ada Baoitul Mal yang bisa dijadikan sumber pinjaman bagi
yang membutuhkan, maka MAINS bisa memberikan rekomendasi untuk ke Baitul Mal.
Dengan system seperti itu, maka mereka kebanjiran koseli. Apalagi seluruh
pelayanan di PusatKaunseling ini semuanya grais untuk seluruh ummat manusia
dari mana saj. Kecuali Baitul Mall khusus untuk warga Malaysia. Luar biasa.
Seandainya Kementerian agama di Kanwil-Kanwil memiliki konsep dan strategi
demikian tentu bisa meminimalisir kecenderungan tingginya tingkat perceraian di
Indonesia. Hal ini yang jugamenjadi sorotan di Malaysia tingginya tingkat
perceraian yang menstimulasi ide membuka biro konseling di Mall.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar