Breaking News

TUTORIAL BLOG

Kamis, 07 Desember 2017

Fild Trip BKI Syech Nurjati Cirebon

Fild Trip BKI Syech Nurjati Cirebon, kali ini mengunjungi Bki Kalijaga. 85 Mahasiswa dan 4 dosen termasuk Kajurnya Drs. Muzaki dan Sekjurnya Pak Jaja dan dua orang rekannya. tujuan mereka adalah sharing tentang konseling karir dan pengembangan karir mahasiswa. susunan acara oleh Kaprodi BKI Kalijaga diserahkan kepada HMPS BKI Khairun Nisa BR Sagala. diawali oleh Performance Mahasiswa Difabel Netra Angkatan 2017 duet dengan Mbak "Annisa Subandono" biasa dipanggil. membawa kehangatan bagi mereka dengan lagu laskar pelangi audien bersama menyanyi.
 
Selanjutnya MC meminta hadirin menyimak lantunan Ayat Allah SWT serta menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan untuk ke dua kalinya hadir. sesi selanjutnya dipanel antara Kaprodi BKI Kalijaga dengan Kaprodi BKI Syech Nurjati Cirebon, serta HMPS kedua belah pihak. inti yang disampaikan mereka adalah semangat pengembangan BKI dari dua sisi baik Dosen maupun Mahasiswa harus sejalan seirama menuju kemajuan bersama. pada puncaknya disampaikan pengembangan karir mahasiswa oleh Pak Khaerul Anwar, pengampu MK BKI Karier dan Pengelola Cendi UIN Sunan Kalijaga. menurutnya " kita bisa berkembang karir kita kalau kita menempatkan diri kita pada semangat keinginan dan harapan kita maunya apa. di situlah titik tolak bagaimana karir kita itu direncanakan bukannya menunggu peluang tapi merencanakan dan menciptakan peluang.


Akhirnya forum berakhir dilanjutkan dengan survei ke Lab BKI, di sana Direktur Lab BKI Bro Muhsin Kalida dengan semangat menjelaskan kepada mereka bagaimana Lab dikembangkan menjadi media pengembangan kompetensi mahasiswa. selepas di sana mereka diarahkan oleh rekan-rekan dari BKI Kalijaga menuju PPTD (Pusat Pengembangan Studi Dakwah) yang juga sebagai Lap Terpadu Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
Kemudian mereka berjamaah dalam sholat Jum'at bersama di Laboratorium Agama UIN Sunan Kalijaga.

Terima kasih pada HMPS BKI dan Volunteer Lab BKI serta panitia lainnya yg telah berpartisipasi. Semoga kita semua dapat mendapat manfaat yang berharga. Aamiiiin
Read more ...

Selasa, 21 November 2017

Awardee Night at BKI Kalijaga Day



Kembali tahun ini Prodi BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi merayakan Ulang Tahunnya yang ke 40. Seperti tahun sebelumnya perayaan kali ini diinisiasi oleh HMPS BKI yang dimotori Hairunnisa BR Sagala, dengan panitia kegiatan Mbak Septi 2015. Bekerjasma dengan Prodi BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Serangkaian kegiatan yang digadang pada perayaan “BKI Kalijaga Day” ini antara lain:
1.      Pertama “Futsal Competition”. Lomba futsal antar angkatan yang sudash menjadi tradisi tahunan Prodi BKI ini berlangsung di Gor Futsal UIN Sunan Kalijaga. Dilaksanakan pada tanggal 09 November 2017 dari jam 08-16.00. semua angkatan berpartisipasi dalam lomba ini, mulai angkatan 2013-2017, bahkan alumni juga ikut bertanding. Keluar sebagai juara pada pertandingan kali ini adalah angkatan 2014 untuk tim putri, ini adalah juara bertahan yang tahun lalau mereka menangkan juga (Fifi, Fitri, Hikmah, Ifah, dan Karina). Sedangkan juara dari tim Putra dimenangkan oleh tim Alumni yang campuran dariberbagai angkatan plus dosen Bro Nailul, Latief, dkk.
2.      Kedua, adalah kegiatan seminar nasional, Kegiatan untuk merayakan BKI Kalijaga Day bernama “Scholarship Seminar” yang meghadirkan dua narasumber yang pernah mendapatkan awardee beasiswa ke Inggris, dan satu lagi dari LPDP. Kedua narasumber mampu memberikan inspirasi bagi seluruh mahasiswa BKI yang hadir pada acara tersebut. Acara ini dilangsungkan di Teatrical Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga pada tanggal 14 Nopember 2017.
3.      Ketiga adalah Debate Contest. Lomba debat ini dilangsungkan antar angkatan dengan masing-masing tim berjumlah 3 orang. Banyak mahasiswa BKI yang antusias untuk mengikuti lomba in. ke depan tidak hanya antar angkatan, mungkin antar Prodi. Dan yang jelas bisa ditingkatkan dengan debat bahasa Inggris. Keluar sebagai pemenang pada lomba debat ini adalah tim putri dari angkatan 2015 (Meri, Santika dan Ela).
4.      Keempat, adalah acara puncak “Awardee Night. Acara ini merupakan puncak perayaan ulang tahun BKI yang dilaksanakan di Gerbang Budaya UIN Sunan Kalijaga pada Tanggal 18 Nopember atau malem Minggu Kemaren. Pada acara ini ditampilkan berbagai performance seperti tari Minang dari ikatan Mahasiswa, kemudian tarian lainnya dari mahasiswa BKI, kemuadian teather dari “Satu Saka”, serta music dan pemberian hadiah bagi yang telah memenangkan lomba futsal dan debate. Satu lagi sebagai puncak acara, setelah pemotongan tumpeng oleh ketua HMPS Hairunnisa BR Sagala kemudian dia menyuapi Ibu Dekan Dr. Nurjannah M.Si. sebagai symbol keharmaonisan mahasiswa dengan dosen. Selanjutnya dilanjutkan oleh KAprodi BKI A. Said Hasan BAsri menyuapi Sekprodinya Nailul Falah begitupun sebaliknya. Untuk menandai kekompakan antar kolega. Acara yang ditunggu-tunggu adalah pemberian penghargaan “BKI Kalijaga Award” untuk mahasiswa berprestasi. Dan Dosen Award bagi dosen favorite dan hits pilihan mahasiswa melalui polling di Instagram. Dan yang berhasil memperoleh BKI Kalijaga Award adalah sebagai berikut:

Nominasi untuk Mahasiswa Berprestasi banyak mulai dari angkatan 2017 sampai 2013. Ada mas Fajrul, Isyam, kemudian Aini, Sahab, Ela, Meri, Yunianto, Wulan, Puput, Indra (Eks Ketua Mitra Ummah) dan beberapa lainnya. Semua nominasi bagus-bagus hanya saja yang kemudian terpilih harus yang terbaik diantara yang terbaik di kategorinya masing-masing. Sehingga tim BKI Kalijaga Award memilih Sembilan orang:
1.      The Best Undergrad eas Hairunnisa BR Sagala (13220010)
2.      The Favorite Undergrad was Beny Subagdja (16220017)
3.      The Best Academic Undergrad was Hayatul Khairul Rahmad (15220011)
4.      The Best Organize Undergrad was Rahmanisa
5.      The Best Graduate was Siti Rofingah (14220043)
6.      The Best Fresh Undergrad was Rifki Yuldi Pratama (171020067)
7.      The Best Sophomore Undergrad was Siti Triyuwanti (16220015)
8.      The Best Junior Undergrad was Nur Wahyudi (15220057)
9.      The Best Senior Undergrad was Fitri Setiyawati (14220030)

Untuk Award Dosen yang terpilih sebagai dosen favorite pilihan mahasiswa adalah Bro Nailul Falah dan ter hits pilihan mahasiswa adalah Siti Thohurotul Ula.

Demikianlah rangkain kegiatan BKI Kalijaga Day. Semoga tradisi positif yang sudah dimulai oleh Prodi BKI ini diikuti oleh Prodi-prodi lainnya. Sudah dua tahun ini kita melakukan tren positif yang kali ini kita memulai tren baru lagi yakni Award (pemberian penghargaan).











Read more ...

Selasa, 31 Oktober 2017

International Forum Discussion Prodi BKI



Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam kembali memantapkan kerjasama internasional dengan Perguruan Tinggi Malaysia. Kali ini sebanyak 30 orang mahasiswa USIM (Universiti Sains Islam Malaysia) hadir di Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Mereka adalah mahasiswa Program Konseling pada Faculti Kepemimpinan dan Kepenguruan USIM. Kehadirannya di Prodi BKI dalam rangka mempererat kerjasama dan sharing pengalaman dalam kajian Konseling bencana. Tema yang diangkat dalam kegiatan International Forum Discussion adalah Traumatic Stress Studies; Comparing The Experience of Malaysia and Indonesia on Natural Disaster.

Ketigapuluh mahasiswa Program Counseling USIM ini dipimpin oleh lecturer Encik Mohd Zaliridzal Bin Zakaria dosen yang memiliki spesifikasi dalam penelitian counseling natural disaster. Seluruh mahasiswa adalah student semester tujuh dan diantaranya ikut pula adalah ketua asosiasi mahasiswa program konseling, sama dengan HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) kalau di UIN Sunan Kalijaga. Di antara mereka memang sudah pernah bertemu sebelumnya di USIM, yaitu pada kunjungan mahasiswa Prodi BKI pada awal tahun lalu ke Malaysia dan Thailand, dan sempat mampir mengadakan conference of Islamic counseling dengan mereka di sana. Para students inilah yang memediasi kita ketika di sana. Jadi kedua belah pihak telah saling kenal, yang membuat suasana makin akrab.
Kedatangan mereka pada jam 09.00 31 Oktober 2017 di gedung Rektorat lantai tiga disambut oleh para panitia dari HMPS BKI dan gabungan dari volunteer Laboratorium BKI, Mitra Ummah, dan perwakilan dari masing-masing angkatan di Prodi BKI. Kesemuanya ada dua puluh panitia mahasiswa, yang telah bekerja keras mempersiapkan berbagai keperluan untuk acara selama satu hari penuh. Pada kedatangan mereka  disambut oleh performance dari panitia, berupa tembang romantic dan dansa bersama untuk menghangatkan suasana. Pasca performance dilanjutkan dengan ceremonial sambutan dan diskusi sharing kegiatan mahasiswa di kedua university. 
Master Ceremony dari Prodi BKI dengan tiga bahasa, bahasa Indonesia, Arab dan Inggris, mampu membawa acara pada sakralitas ceremonial yang akademis. Dibuka dengan basmalah dan lagu Indonesia Raya, kemudian sambutan dari Dosen pembimbing dari USIM Encik Zahriza, yang menyatakan kegembiraannya atas sambutan penuh kehangatan dari saudara-saudara mahasiswa sesame muslim dengan university yang muslim pula. Beliau secara ringkas memperkenalkan profil Program Konseling di USIM sebagai bentuk konseling bagi masyarakat bukan konseling bagi pendidikan. Karena konseling yang diterapkan di schools di Malaysia itu sudah ada programnya sendiri di university yang bedza yakni di Al Idris. Nah konseling di USIM banyak bekerja di pemerintahan dan jabatan-jabatan public lainnya Diraja Malaysia. Bukan di schools. Tujuannya datang ke mari adalah menimba pengalaman sharing tentang penanganan pasca bencana dalam pendekatan konseling yang telah dilakukan oleh university. Begitulah sebagian cerita yang disampaikan Encik Zaliridzal.
Pada kesempatan kedua Kaprodi BKI A. Said Hasan Basri, memberikan sambutan yang singkat bahwa Prodi BKI sangat menyambut baik kehadiran kawan-kawan dari Malaysia, dan berharap kerjasama ini berlanjut pada tridharma perguruan tinggi. Dengan adanya MoU bagi kedua belah pihak. Sehingga akan menambah kekuatan dan keterikatan bersama dalam pengembangan ilmu konseling Islam. Beliau menyampaikan bahwa banyak hal yang dapat diambil manfaat dari kerjassma dengan USIM, khususnya dalam pengembangan konseling Islam, karena USIM memiliki fasilitas belajar dan praktek yang sangat ideal dengan standar internasional. Bahkan model kurikulum dan pengajarannya berbasis mentoring yang sangat mengutamakan kualitas daripada kuantitas jumlah students. Beliau juga menyampaikan bahwa aka nada tiga mahasiswa BKI yang akan melaksanakan PPL di Selangor, yakni di pesanteen AL Jembrani, oleh sebab itu, Kaprodi mina agar kawan-kawan Malaysia dapat membatu ketiganya, selama berada di Negeri Sembilan. Karena di sanalah ada satu-satunya jawatan konseling Islam yang didirikan oleh kerajaan Malaysia. Sehingga bisa belajar banyak hal di sana.
Sambutan ketiga sekaligus membuka acara adalah oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ibu Dr. Nurjannah, M.Si. beliau menekankan bahwa berlangsungnya kerjasama selama ini, seharunya dimantapkan dengan adanya penandatanganan MoU bagi kedua belah pihak. Sehingga bisa lebih leluasa dalam pengembangan keilmuan di kedua belah pihak. Harapannya bisa ada pertukaran pelajar, research, dan pengabdian masyarakat yang bisa digarap bersama. Semisal jika terjadi bencana alam, maka kiprah kedua program konseling Islam ini bisa salaing batu dalam partisipasi penanganan Post Traumatic Pasca Disaster. Begitulah sekelumit penuturan beliau.
Selanjutnya acara adalah diskusi panel para ketua dan perwakilan mahasiswa. Dari pihak USIM ada si Rasyid Azhari Bin Nasri, dan Syazwan sebagai ketua asosiasi mahasiswa konseling Islam di USIM, dari Prodi BKI ada ketua HMPS Hairun Nisa BR Sagala, dan perwakilan Mitra Ummah Meri Indriyani dan Endang Santika, para perwakilan mahasiwa ini bergantian memaparkan kegiatan dan program kerja yang selama ini telah dilakukan di kedua university. Mulai dari profil hingga kegiatan regular, mulai dari pemaparan hingga pemutaran video dokumentasi masing-masing kegiatan yang dilakukan. Diskusi panel ini berlangsung hingga jam 11.30. kemudian acara sesi pertama ditutup dengan makan siang dan sholat di Laboratorium Agama Masjid UIN Sunan Kalijaga.
Selepas sholat Dhuhur, rombongan dibawa panitia ke PPTD (Pusat Pengembangan Studi Dakwah) di sana panitia memamerkan ruang praktik konseling individu dan kelompok, yang biasa mereka gunakan untuk Micro Konseling. Serta mengenalkan media konseling dari SUKA TV dan Radio Rashida FM dalam andil aplikasi media konseling bagi khalayak umum melalui media siaran televise dan radio. Serta bagaimana produksi media dilakukan secara professional oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Selesai dari PPTD, rombongan kemudian dibawa ke Laboratorium BKI di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Mereka disana disambut oleh Volunteer Lab BKI yang dengan riang menjelaskan berbagai aktivitas Laboratorium serta produk yang dihasilkan dan sekaligus kiprah Lab dalam pengembangan kompetensi mahasiswa. Kunjungan ke tempat-tempat strategis ini berlangsung hingga jam 13.30.
Kemudian acara selanjutnya rombongan bergerak ke Ruang Theatrikal Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Di sana mereka bertemu dengan hamper separuh mahasiswa BKI yang sudah siap untuk mengikuti acara Internasional Forum Discussion. Sehingga kondis runagn benar-benar ramai antusiasme para mahasiswa yang melebur menjadi satu. Diskusi internasional terkait konseling bencana alam ini dipandu oleh moderator dari mahasiswa USIM yakni Cik Bella yang cantik, dia memandu dengan bahwa Inggris dan Melayu khas komunikasi Malaysia. Adapun narasumber dalam panel diskusi Counseling on Natural Disaster ini adalah Pembimbing dari USIM Mohd Zaliridzal Bin Zakaria dan dr. Tejo Katon. S.Si., Stats, S.Ked, MBA., dari Kanwil Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau adalah dokter yang pernah terjun langsung membantu korban erupsi merapi dan gempa Bantul tahun 2006.
Sesi pertama materi disampaikan oleh Mohd Zaliridzal Bin Zakaria, bahwa dalam penanganan korban bencana alam, yang perlu dipersiapkan adalah mental. Karena apapun metode dan ilmu yang kita miliki tidak akan berguna kalau ketika di lokasi mental kita malah hancur, gara-gara stress mendengan keluhan dan penderitaaan mereka. Akibatnya kita malah yang butuh konseling. Jadi kita sebagai konselor bencana alam harus mampu menjadi apapun ketika terjun dalam penangan bencana. Mungkin kita bisa membantu mengangkat berbagai akomodasi atau hal-hal di luar konseling. 
Sehingga kesiapan fisik dan mental adalah harga mati. Hal yang perlu juga diperhatikan adalah para korban dari segi usia, tentaunya memerlukan penanganan yang berbeda, untuk anak-anak, remaja, dan lansia perlu pendekatan dan strategi yang tepat sesuai karakter sasaran. Begitulah ringkasan pema[aran beliau. Dialnjutkan oleh narasumber kedua, pak Tejo Katon menyampaikan materi terkait penanganan korban bencana alam, yang perlu diperhatikan pertama adalah harus tenang. Tenang bagi konselor dan menenangkan untuk konseli korban bencana. Karena kalau tidak tenang maka akan stress. Maka dari itu penangan pertama adalah berusaha agar membuat konseli tenang, syukur bisa menidurkannya. Karena dengan kondisi tenang inilah akan merefres kondisi otak dan bathin yang terluka. Baru setelah beberapa upaya menenangkan berhasil. Maka masuk pada sesi pemulihan dengan menguatkan kapasitas dan keyakinan konseli dalam menghadapi bencana. Penjelasan beliau banyak diambil dari pendekatan medis, psikologis, karena beliau sebagai dokter yang tentunya berdasarkan prinsip-prinsip kedokteran. Akan tetapi materinya dapat saling mengisi dalam rangkaian pemaparan konseling paska bencana alam. Kemudian dilanjtkan dengan tanya jawab.
Akhirnya pada 16.00 acara ini kemudian berakhir ditandai dengan pemberian cendera mata bagi kedua belah pihak dilanjutkan dengan foto bersama di ruangan dan di taman Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Dan kitapun harus berpisah dalam senyum penuh suka cita.
Thank you kepada segenap panitia dari gabungan mahasiswa Prodi BKI, khususnya HMPS BKI yang dikomandoi oleh Hairun Nsa BR Sagala, Volunteer Lab BKI, Mitra Ummah, dan elemen mahasiswa lainnya yang terlibat dalam kepanitiaan. Semoga kegiatan ini menjadi titik tolak bagi pengembangan ilmu Counsling on Natural Disaster ke depan. Sehingga Prodi BKI menjadi Prodi yang tanggap terhadap berbagai natural disaster di Indonesia. Dan darapannya akan banyak lagi kerjasama yang diwujudkan.
Read more ...

Senin, 14 Agustus 2017

Jejak Sejarah



Serangkaian agenda besar yang diinisiasi Prodi BKI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga telah kelar pada 10-12 Agustus kemaren. Agenda besar tersebut merupakan serangkaian proses dari seminar nasional, call for papers, Pelantikan Pengurus DPP Asosiasi Bimbingan dan Konseling Islam, dan Rapat Kerja Nasoinal ABKI.
Hari pertama adalah seminar nasional yang dibuka oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, P.hd. dengan pembicara Pembina PABKI Prof. Dr. Yahya Jaya dan Dr. Anwar Sutoyo, M.Pd. Kemudian Ketua PABKI Dr. Aep Kusnawan, M.Ag.
Pada malam harinya adalah Pelantikan Pengurus PABKI, karena walaupun sudah dideklarasikan tetapi karena belum legal formal. Maka pelantikan baru bisa dilaksanakan. Pelantikan dilakukan oleh pembina PABKI Prof. Dr. Yahya Jaya dari Imam Bonjol Padang, dan Prof. Dr. Bahri Ghozali dari Raden Intan Lampung. Para perwakilan pengurus yang hadir dari seluruh Indonesia mulai dari Ar Raniry Aceh hingga Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan sejumlah besar di Jawa. Prosesi pelantikan ini menjadi salah satu bagian dari sejarah PABKI yang akan terus dicatat.
Pagi harinya kembali seminar oleh Dr. Arif Maftuhin MA. Seminar ini tentang academic writing di kalangan dosen. Bagaimana publikasinya di jurnal-jurnal terakreditasi nasional dan internasiona.
Dilanjutkan dengan Rapat kerja PABKI. Rapat kerja ini menghasilkan beberapa keputusan yang penting. Keputusan yang dihasilkan dari ketiga FGD yang berlangsung. Menghasilkan beberapa keputusan yang harus segera ditindak lanjuti. Oleh segenap pengurus DPP yang telah dilantik. Di antaranya:
1.      Membuka seluas-luasnya Penerimaan Anggota Baru dengan ketentuan yang berlaku.
Melakukan sosialisasi ke dalam dan keluar serta ke atas pemangku kebijakan, baik online maupun secara offline.
2.      Menugaskan pengurus DPP untuk mengembangkan dan menguatkan DPW di wilayahnya masing-masing.
3.      Menetapkan Mata Kuliah yang harus ada sebagai mata kuliah keahlian di setiap Prodi di Lingkungan BPI/BKI.
Peserta yang hadir pada acara ini merupakan perwakilan dari Prodi dan Jurusan BPI/BKI seluruh Indonesia. Mulai dari UIN Ar Raniry Aceh, UIN Sumatera Utara Medan, UIN Imam Bonjol Padang, UIN Raden Intan Lampung, UIN Raden Fatah Palembang, IAIN Bengkulu, STAIN SAS Bangka Belitung, UIn Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, IAIN Purwokerto, IAIN Pekalongan, STAIN Kudus, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, IAIN Ponorogo, UIN Sunan Ampel Surabaya, IAI Syarifuddin Lumajang, UIN Mataram, IAIN Palangkaraya, IAIN Samarinda, IAIN Pontianak, IAIN Palopo, IAIN Ambon, UIN Antasari Banjarmasin, serta beberapa perwakilan lainnya. Ada sekitar 45 peserta yang tersebar dari ujung Timur Ke Barat.
Akhirnya semua peserta yang hadir melakukan penandatanganan MOU antar Prodi BPI/BKI dengan PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam). Serta antar Prodi/ Jurusan BPI ataupun BKI.

Hingga akhirnya penutupan yang berlangsung sangat emosional karena kita bahagia sudah mencapai tahap ini. Serta bisa menjalin silaturahmi yang baik dengan Prodi-Prodi BPI/BKI di seluruh Indonesia.
Terima kasih kepada Tim Panitia yang telah mendukung keberhasilan acara ini mulai dari mahasiswa dan Dosen serta tenaga kependidikan. Dosen-dosen BKI sangat kompak sekali berkolaborasi dengan Mahasiswa perwakilan HMPS BKI yang dimotori oleh Khairun Nisa BR Sagala.







Read more ...
Designed By