Wisuda periode II Tahun Akademik 2017/2018 kali ini menarik. Karena pada saat inilah Program Bimbingan dan Konseling Islam kembali memantabkan sebagai Prodi yang punya prestasi. Khususnya dalam menghasilkan lulusan-lulusan calon alumni yang hebat dan mampu mengukir sejarah. Sejak kebangkitan Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam pada awal tahun 2000-an. Dimana transfomasi IAIN Sunan Kalijaga menjadi UIN Sunan Kalijaga. Pada saat itulah Prodi BKI bertransformasi secara perlahan namun pasti. Mengembangkan cakupan dan kedalaman keilmuannya dari “Penyuluhan” menjadi “Konseling”. saat itu secara bertahap mulai memasukkan unsur-unsur konseling pada matakuliah-matakuliah yang ditawarkan. Hingga mencapai puncaknya pada 2009, dengan dikeluarkannya SK Rektor untuk berganti nama secara penuh menjadi BKI. Dan kemudian pemantapan nomenklatur 2012, resmi BPI menjadi BKI oleh Peraturan Menteri Agama. Dan pada 2018 ini, BKI sudah memasuki usia yang ke 40 terhitung dari awal mulanya BPI berdiri. Dan akhirnya sekarang menjadi salah satu Program Studi yang mulai dikenal oleh banyak kalangan. Tentu suatu kebanggaan tersendiri bisa mencapai posisi saat ini. Akan tetapi itu belumlah cukup jika belum mampu menghantarkan lulusannya menjadi alumni yang laris di dunia kerja, dengan target waktu tunggu mendapatkan pekerjaan selama 6 bulan mencapai 90 prosesn. Jika hal ini sudah tercapai, Maka bolehlah kita berbagga diri agar bisa menjadi contoh bagi yang lain. Tetapi capaian saat ini, sebagai langkah awal dari target ideal tersebut adalah mampu menghasilkan lulusan yang terbaik dan tercepat.
Awalnya Siti Rofingah yang lulus pertama kali. Dia adalah sosok mahasiswi yang low profile dengan sedikit pemalu. Di kalangan teman-temannya ia tidak popular, tetapi sangat terlihat sekali dalam perkuliahan, dia sangat serius, dan memiliki partisipasih yang aktif dalam setiap kerja kelompok jika ada tugas-tugas dari dosen, baik di kelas maupun di lapangan. Mungkin karena keseriusannya dalam menempuh akademik, sehingga terkesan pendiam. Tetapi hal ini bisa dimaklumi apalagi ia statusnya juga santri di PP. Wahid Hasyim. Hal lain yang membanggakan ia adalah tim Futsal putri angkatan 2014 (bersama Fitri, Iffah, dan ….) yang berprestasi dua tahun secara berturut-turut menjadi juara bertahan di tingkat fakultas Dakwah dan Komunikasi. Dia juga akrab dengan anak kecil, karena suka memberikan bimbel badi adik-adik PAUD dan Sekolah Dasar. Di bidang akademik, ia juga menorehkan nilai IPK-nya yang terbaik kedua dengan 3.80. Jadi lengkap prestasi yang ditorehnya dengan bukti lulus tercepat, pas tiga tahun dua bulan. Sehingga Prodi BKI sangat menghargai jerih payahnya, untuk memberikannya penghargaan sebagai mahasiswa terbaik untuk kategori tercepat pada ajang pemberian reward penghargaan kepada mahasiswa prodi BKI pada dies natalis yang ke 40 tahun 2017. Di antara Sembilan nominasi, ia termasuk salah satunya, dalam kategori the best graduate.
Kemudian sosok kedua yang bisa digambarkan dari seorang mahasiswi yang menjadi lulusan terbaik ketiga kali ini adalah Hikmah Nurhasanah, IPK-nya 3.80 ia menyelesaikan studinya dalam kurun waktu tiga tahun dua bulan, sepuluh hari. Sosoknya memang tidak popular, belum kelihatan prestasi non akademiknya. Tetapi ia memiliki optimisme dan semangat paling besar serta keberanian yang lebih di antara tiga mahasiswi berprestasi ini. Di satu sisi karena dia juga sudah berkeluarga di usianya yang muda, tentunya memiliki tanggung jawab besar untuk bisa menjadi wanita yang bisa mengelola rumah tangganya, karena ada harapan suami dan orang tua yang bergantung di pundaknya. Sehingga ketika mengajukan judul hingga riset penelitian akhir, ia betul-betul tunjukkan semangatnya agar bisa lulus dengan cepat dengan riset sambil menjalankan praktik pengalaman lapangan atau PPL BKI. Dan iapun berhasil menyelesaikan studinya kali ini dengan memuaskan. Memuaskan banyak pihak di sekeliling dia.
Kemudian yang terakhir adalah sosok terbaik dan tercepat. Wulan Sofa Aulia, adalah mahasiswi yang mengagumkan. Karena sejak kuliah ia sudah mengikuti organisasi, dan aktif di kelas menjadi wakil dari teman-temannya untuk mengkoordinir mereka mulai dari urusan tugas kuliah sampai kegiatan yang digelar Prodi BKI. Ia menerima penghargaan sebagai mahasiswi dengan nilai terbaik tercepat dengan IPK 3.84 (3 th 2 bln 19 hr) di Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk periode II Tahun Akademik 2017/2018. Dan orangtuanya (ayahnya) mendapat kehormatan untuk memberikan pesan kesan pada acara prosesi wisuda di gedung Amin Abdullah (Multi Purpose) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hal yang menarik dari dia adalah ketika sedang menyusun laporan skripsi, ternyata ia menyebar undangan pernikahannya dengan seseorang yang mungkin dari daerah yang sama. Sempat membuat orang-orang di sekitarnya kaget, karena takut skripsinya terhamat gara-gara memutuskan menikah. Tetapi itu semua memang sudah direncanakannya, agar jika wisuda dia sudah didampingi oleh muhrimnya. Wah sungguh indah rencananya berjalan mulus mendapat predikat terbaik dengan suami tercinta mendampinginya.
Begitulah tiga sosok srikandi BKI Kalijaga. Selamat untuk ketiganya semoga ini menjadi langkah awal mendulang prestasi di masa depan. Indahnya moment bahagia di bulan Februari ini sekaligus moment periode kedua wisuda UIN Sunan Kalijaga untuk Tahun Akademik 2017/2018. Semoga ke depan banyak lagi srikand-srikandi yang lahir dari Prodi BKI Kalijaga. Tetapi juga bukan hanya srikandi tetapi juga jawara-jawara yang hebat akan lahir jua. Walaupun sejak semula mahasiswa BKI Kalijaga komposisinya 1 banding 4 ya, empat mahasiswi dan 1 mahasiswa.