Kompetisi yang diadakan oleh
Prodi Bimbingan dan Konseling, melalui HIMABIKO (Himpunan Mahasiswa Bimbingan
dan Konseling) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS (Universitas Sebelas
Maret) ini, sudah memasuki tahun kedua. Setelah sebelumnya. Pada tahun 2015
kita juga ikut berpartisipasi dalam ajang tersebut.
Aturan yang ditetapkan oleh
panitia, adalah mendaftarkan diri ke panitian dengan kontribusi biaya. Pada pendaftaran
ini. Sekaligus menyerahkan Satlan Bimbingan Kelompok yang akan disimulasikan
pada saat putaran kedua, jika Satlan yang dikirimkan lolos administrasi dan
lolos masuk sepuluh terbaik. Karena sepuluh terbaik inilah yang akan mengikuti
lomba ke putaran simulasi di tempat pelaksanaan.
Pada pengalaman tahun lalu, kita
juga tidak mendampingi tim delegasi kita secara intens, kita semuanya
menyerahkan kepada mereka untuk mandiri, mendesain Satlan dan materi yang akan
jadi bahan lomba. Selebihnya kita mediasi dan antar mereka ke lokasi. Begitupun
pada Lombok kali ini. Kita berikan kesempatan bagi mahasiswa untuk ikut
berpartisipasi. Melalui ketua HMPS Khairunnisa BR Sagala, kemudian dijaringlah
para mahasiswa yang mau ikut tim Lombok. Setelahnya, mereka segera mendesain
Satlan dan dikirimkan ke sana. Alhamdulillah Satlan yang dikirim berhasil lolos
ke sana. Ada diantara sepuluh Prodi BK dari beberapa Fakultas di Indonesia. Dan
saingan terberat adalah dari UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), karena dari
Universitas ini ada tiga tim yang lolos semuanya.
Pada Sabtu 29 Oktober 2016, kita
jam 05.00 sudah berkumpul di rumah Bapak Nailul Falah, M.Si (Ngabisin
sarapannya beliau he..he..). selaku Kasekprodi yang juga siap mengantar
kesepuluh mahasiswa ini ke UNS Surakarta (tepatnya di Gedung Pasca Sarjana Lama)
Universitas Sebelas Maret. Dengan menggunakan dua mobil, satunya mobil
fakultas, berangkatlah tim ini dengan harapan besar, dan sampai di lokasi
sekitar jam 07.45 menit. Sedangkan saya sendiri, langsung dengan kendaraan
pribadi meluncur menuju tempat lomba, dan Alhamdulillah masih bisa ngikutin
pembukaan, serta mendampingi mahasiswa sampai kelar simulasi.
Pada waktu pembukaan, juga
diperkenalkan seluruh tim yang berhasil beserta dosen pendampingnya. Setelah acara
pembukaan. Maka masing-masing tim disuruh masuk ke ruangan transit (dua
kelompok). Sebagai ruangan khusus istirahat sekaligus latihan untuk
memantabkan. Naah tim kita kebetulan dekat musholla, maka mereka memanfaatkan
musholla untuk latihan). Kemudian, urutan pertama dipanggil, terus berurutan. Hingga
sampai ke urutan kita nomor lima. Yaa, pada hari Jum’at, kita regristrasi ulang
dan mengambil nomor undian, dan kita mendapat nomor urut lima.
Pada proses perlombaan, biasanya
setelah nomor urut satu memasuki ruangan lomba, maka nomor urut dua
dipersilahkan memasuki ruangan pra simulasi untuk melakukan persiapan akhir. Setelah
nomor urut pertama selesai. Maka panitia memberikan kode untuk memasuki ruangan
lomba. Dalam menunggu giliran inilah kita manfaatkan untuk latihan santai
sambil bercanda untuk menghilangkan ketegangan. Hingga tibalah giliran kita. Saya
memimpin mereka memasuki ruangan lomba, dan mengambil duduk di deretan para
pendamping lomba. Untuk mendampingi mereka.
Setelah itu mereka mulai beraksi
dengan penampilan terbaik. Dari segi kekompakan, dan penampilan, saya sangat
yakin kita bisa bersaing. Hanya saja dalam time table dan isi serta kreativitas
dan inovasi perlu ditingkatkan. Kita harus berani keluar dari mainstream. Gak harus
kuno dan konservatif dalam aplikasi Bimbingan Kelompok.
Hingga setengah jam berlalu,
waktu yang diberikan panitia. Akhirnya mereka menutup simulasi. Sekaligus menutup
pertengahan lomba. Karena sudah ada lima tim yang melakukan simulator. Dan hari
sudah menjelang dhuhur sehingga waktunya ishoma. Untuk dwapat mengetahui hasiul
lomba, maka, harus menunggu sampai sore, selesai lomba, sehingga mengetahui
hasilnya.
Ternyata, tahun inipun kita tidak
bisa meraih juara. P[emenangnya dari UNY dan UAD, yang mereka banyak
menampilkan sosiodrama, dengan berbagai atribut meriah penuh inovasi dan
kreativitas. Tetapi kita tetap semangat dan tersenyum, paling tidak mendapatkan
pengalaman. Tahun depan bertekad akan kembali ke ajang ini dengan meraih juara.
Kita akan setting sedini mungkin untuk memilih mahasiswa potensial, untuk
kemudian dibentuk tim Lombok, dan mengadakan latihan secara intensif dan rutin,
agar betul-betul siap dan sempurna ketika simulasi lomba dipentaskan kelak. Tidak
akan berhenti di sini, we will not finished without fight….
By. A. Said Hasan Basri