Yah... sebagai bentuk pengembangan keilmuan Bimbingan dan Konseling
Islam. Besok pagi Prodi BKI akan melaksanakan Konferensi Nasional Bimbingan dan
Konseling Islam. Mengusung tema “Merajut Konsep Manajemen Layanan Bimbingan dan
Konseling Islam di Berbagai Latar Kehidupan”. Dengan memadukan setting wilayah
Jawa bagian Barat yakni Bandung dan Wilayah Jawa bagian Timur,
yakni Surabaya. Siap menyerap data emprik maupun hipotetik dari kedua ahli di
wilayah tersebut. Yakni Dr. Adus Santoso, M.Pd. dari UIN Sunan Ampel Surabaya,
dan Sugandi Miharja, M.Pd dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kedua narasumber
tersebut kita anggap sangat representatif untuk menyerap seluas-luasnya
kerangka Konsep Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling Islam di Berbagai
Latar Kehidupan. UINSA Surabayayang kuat dalam Konseling Religiusnya di setting
keluarga dan masyarakat, tentunya banyak pengalaman empirik dan keilmuan yang
telah dilalui. Apalagi Prodi BKI UINSA memang dikenal sangat konsern dalam
pengembangan konseling Islam keluarga dan masyarakat. Sedangkan UIN SGD Bandung
sebaliknya, sangat kuat dalam pengembangan keilmuan BKI di setting pendidikan
atau sekolah. Oleh sebab itu, menyerap ilmu dari pakar kedua institusi tersebut
adalah kepatutan yang harus dilakukan. Agar tersusun sebuah kerangka dasar yang
utuh dan komprehensif dalam menelusuri, menemu kenali dan sekaligus merumuskan
kerangka dasar pola manajemen layanan Bimbingan dan Konseling Islam di sekolah
dan masyarakat.
Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh terkait tema di atas dan
dalam rangka mendapatkan rumusan yang tepat demi tersusunnya kerangka konsep
dasar manajemen pelayanan Bimbingan dan Konseling Islam di berbagai latar
kehidupan. Maka kita juga mengundang para stakholder yang selama ini telah
berkecipung dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling Islam untuk melakukan FGD
(Focus Group Discussion).para undangan khusus tersebut berasal dari unsur guru
BK yang telah berpengalaman melaksanakan Bimbingan dan Konseling Islam di
sekolah-sekolah pada lingkungan Pendis (Pendidikan Islam) Kemenag. Mulai dari
MTs/MTsN dan MA/MAN di Yogyakarta. Unsur ainnya adalah perwaklan dari penyuluh
agama dari KUA (Kantor Urusan Agama dan BP4-nya. Kemudian ada juga dokter dan
praktisi kesehatan mental, Konselor rehabiitasi di pusat rehabiitasi Napza,
serta Peksos dan pembimbing di panti-panti sosial di Yogyakarta.
Para peserta FGD ini akan difasilitasi dan dipimpin oleh praktisi
yang juga telah berpengalaman. Yang ibu Faelasufah, M.Pd.I. dari MAN Yogyakarta
3 dan Bro Nanang Rekto Wulanjaya, M.Si. seorang Konselor Islami di Pusat
Rehabilitasi Napza Parmadi Putra Yogyakarta. Dengan arahan keduanya dalam
memimpin FGD untuk menggali manajemen pelayanan Bimbingan dan Konseling Islam
di instansi masing-masing. Kita berharap dapat memperoleh data dan informasi
yang kita btuhkan untuk membuat rancangan konsep dasar pola manajemen pelayanan
Bimbingan dan konselin Islam.
Untuk dapat mewujudkan kelancaran kegiatan in, maka Prodi Bimbinan
dan Konseing bekerjasama dengan HMPS BKI dan Volunteer Lab BKI untuk
mempersiapkan segala sesuatu dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini. Hal
ini kita desain agar dapat menjadi media bagi mahasiswa untuk belajar banyak
hal, termasuk dalam organisasi kepengurusan.
Selanjutnya marilah kita persiapkan diri untuk menyongsong esok hari
menyerap informasi dan ilmu pengetahuan.
By. A. SAid Hasan Basri, S.Psi., M.Si.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar