

Islamic Young Counselor Camp 2018 telah digelar dari tanggal 5-6 Mei 2018. Acara ini dilatar belakangi dengan generasi millenial merupakan generasi yang lahir pada era 80-90an. Banyak sekali istilah yang populer pada generasi ini dengan karakternya yang berani, inovatif, modern, kreatif, dan memiliki rasa optimisme dan kemauan untuk bekerja dengan kompetitif, terbuka, dan fleksibel. Melihat kondisi tersebut tentunya generasi millenial ini memiliki permasalahan ekonomi, lingkungan, dan permasalahan lainnya. Untuk itu, diperlukan mempersiapkan cara atau alternatif dalam menangani problematika pada generasi millenial tersebut yang salah satunya persiapan konselor muda yang sebaya. Konselor sebagai orang yang berperan membantu menyelesaikan masalah dituntut untuk memahami kondisi fisik dan psikis setiap orang atau konseli. Konselor millenial merupakan konselor yang paham akan kondisi dan situasi pada generasi millenial itu sendiri.


Menyikapi fenomena tersebut, HMPS BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan suatu kegiatan Islamic Young Counselor Camp 2018 dengan tema “Optimalisasi Peran Konselor Islam dalam Menghadapi Era Millenial”. Kegiatan ini diinisiasi dari program kerja Divisi Intelektual Himpunan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Periode 2018/2019 yang diikuti oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling dan Bimbingan dan Konseling Islam se-Indonesia. Kegiatan ini merupakan wujud alternatif yang diberikan dalam mempersiapkan konselor muda yang paham akan generasi millenial sehingga bisa mengatasi problematika yang ada dalam generasi millenial.


Kegiatan Islamic Young Counselor Camp 2018 dilaksanakan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini dibuka dan ditutup oleh Kaprodi
Bki Kalijaga A Said Hasan Basri. Kegiatan ini terdiri dari tiga sesi yaitu Workshop Session, Essay Symposium dan Fun Activity Session. Pada Workshop Session ini bertujuan untuk membekali konselor dengan beberapa materi yang disampaikan oleh para pemateri yang konsen di bidang Bimbingan dan Konseling Islam. Dalam workshop session ini diisi oleh beberapa pemateri yang ahli di bidangnya. Diawali oleh materi pertama mengenai pengenalan bimbingan dan konseling Islam dalam pandangan Al-Quran dan Hadist yang disampaikan oleh Ibu Dr. Nurjannah, M.Si. Dilanjutkan dengan materi kedua yang disampaikan oleh Ibu Sri Suwartini, M.Pd.I. yang menjelaskan materi tentang praktik konseling Islam. Acaranya tidak sampai disini saja dilanjutkan oleh pemateri yang ditunggu-tunggu yaitu Bapak Dr. Anwar Sutoyo, M.Pd. Beliau menjelaskan mengenai menjadi konselor Islam.


Acara ini pun berlangsung sampai menjelang magrib. Setelah magrib pun berlanjut dengan jalan-jalan keliling Malioboro untuk mengenalkan Yogyakarta sebagai kota pelajar dan tempat wisata.
Acarapun masih berlanjut keesokan harinya dengan materi public speaking for islamic counselor yang diisi oleh Bapak Abdul Latif, M.Pd. beliau menjelaskan bahwa public speaking itu penting bagi seorang konselor itu karena konselor itu harus memiliki pola komunikasi yang bagus dalam berkomunikasi. Selanjutnya, materi diisi oleh Bapak Moh Khoerul Anwar yaitu menjadi konselor yang mengerti era millenial. Konselor millenial itu penting karena paham situasi saat ini.

Acarapun ditutup dengan sesi penyampaian pesan dan kesan selama acara dan penyampaian peserta terbaik dan esai terbaik. Untuk peserta terbaik atas nama Nikmah dari IAIN Jember dan esai terbaik jatuh kepada Firda dari UIN Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiwa BKI dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Ampel Surabaya, IAIN Purwokerto, IAIN Jember, dan Komunikasi dan Konseling Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Harapannya, kegiatan ini bermanfaat sebagai ajang pengenalan dan edukasi Bimbingan dan Konseling Islam kepada perguruan tinggi umum, sebagai media persiapan dan latihan konselor Islam dalam menghadapi era millennial dan sebagai wadah untuk meningkatkan silaturrahmi mahasiswa Bimbingan dan Konseling dengan Bimbingan dan Konseling Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar