Institusi tanpa visi, laksana berjalan tanpa
arah. Hal inilah yang mendasari setiap apapun hendaknya memiliki visi ke depan.
Baik individu sebagai pribadi manusia, apalagi institusi atau lembaga. Visi
bagi pribadi adalah impian masa depan yang akan diwujudkan. Dan ada upaya yang
nyata dalam pencapaian impian tersebut. Visi pribadi, berarti gambaran jangka
panjang yang kita inginkan. Mau menjadi orang seperti apa kita nantinya?
Makanya, pernyataan visi pribadi itu, hendaknya tidak mengabaikan kata
“menjadi”. Buatlah visi yang seideal mungkin. Jangan takut terkesan muluk dan
utopia (seakan sulit dicapai). Karena visi inilah yang akan mengarahkan kita
menemukan jalan sukses. Sebab melalui visi inilah arah hidup akan menentukan
langkah kita. Bagaimana dengan misi?. Misi menjelaskan apa alasan keberadaan
dan apa yang dilakukan untuk mencapai visi kita. Misi adalah cara untuk
mencapai visi. Intinya keberadaan kita di dunia ini untuk apa?. Adapun tujuan,
biasanya memiliki lingkup yang lebih kecil daripada misi, atau merupakan bagian dari misi. Jika misi disebut tugas, maka
tujuan adalah tugas-tugas kecil yang merupakan bagian dari misi. Oke itu
gambaran visi, misi dan tujuan pribadi, bagaimana dengan visi, misi dan tujuan
organisasi?.
Begitu
juga visi bagi sebuah organisasi atau institusi. Tidak terkecuali lembaga
penyelenggara Pendidikan Tinggi seperti Program Studi Bimbingan dan Konseling
Islam. Visi yang dipancangkan seharusnya mewakili cita-cita, harapan serta
impian dari Prodi BKI itu sendiri. Visi dalam bahasa Inggris disebut sebagai vision;
“Vision
is the way an organization or enterprise will look in the future.
Vision is a long-term view, sometimes describing how the organization would
like the world to be in which it operates”. [Sumber Wikipedia.org]. jadi kata kuncinya dari definisi visi
tersebut adalah look
atau view yang bisa
kita artikan adalah gambaran atau pandangan. Menurut definisi di atas, vision is a long-term view,
yang artinya visi adalah gambaran jangka panjang. Senada dengan pernyataan Wibisono (2006, p. 43), bahwa visi merupakan
rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau
perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Kotler dalam Nawawi (2000:122)
juga menguraikan bahwa visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang
diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang
ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Maka
dari itu, paling tidak visi tersebut seharusnya mengandung unsur imagible
(dapat di bayangkan), desirable (menarik), feasible (realities
dan dapat dicapai), focused (jelas), flexible (aspiratif dan
responsif terhadap perubahan lingkungan), dan communicable (mudah
dipahami). Melihat penjelasan di atas, maka ketika visi itu dirumuskan maka di
dalamnya dapat menjadi representasi adanya integrasi tujuan, arah dan sasaran
perusahaan. Di samping itu mengandung dasar untuk pemanfaatan dan alokasi
sumber daya serta pengendaliannya, sekaligus culture yang dibangun oleh
organisasi atau instansi tersebut.
Sedangkan Misi, kalau dilihat dari kata-nya yang
juga bersal dari bahasa inggis, yaitu mission, dapat didefinisikan “The
fundamental purpose of an organization or an enterprise, succinctly describing
why it exists and what it does to achieve its Vision”. [Sumber Wikipedia.org]. jadi berbeda dengan visi, misi adalah “fundamental purpose” atau
tujuan dasar dari sebuah organisasi atau perusahaan, termasuk individu. Misi
menjelaskan apa alasan keberadaan dan apa yang dilakukan untuk mencapai visi
Anda. Misi adalah cara untuk mencapai visi. Intinya keberadaan dari organisasi
tersebut untuk apa?. Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006,
p. 46-47) Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan
eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada
masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Begitupun menurut Drucker
(2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu
organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan
batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan
realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan
jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya
(Prasetyo dan Benedicta, 2004:8).
Jadi misi dapat dikatakan sebagai kompas
penunjuk arah yang membantu untuk menemukan dan menunjukkan jalan yang tepat
dalam percaturan kompetisi bidang yang sejenis atau percaturan bisnis
organisasinya. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi sebaiknya
dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan dirasakan
relevansinya oleh semua pihak yang terkait. Jadi sederhananya misi adalah apa
sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do).
Sehingga perumusannya seharusnya; cukup luas untuk dapat diterapkan selama
beberapa tahun sejak saat ditetapkan, spesifik untuk mengkomunikasikan arah, fokus
pada kompetensi atau kemampuan yang
dimiliki organisasi dan bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.
Adapun tujuan
dalam bahasa Inggris disebut goal atau objektif, “A goal or objective is a desired
result a person or a system envisions, plans and commits to achieve—a personal
or organizational desired end-point in some sort of assumed development. Many
people endeavor to reach goals within a finite time by setting deadlines”.
[Sumber Wikipedia.org]. Tujuan
adalah hasil yang diinginkan untuk waktu tertentu.
Bedanya dengan misi ialah, jika misi berbicara tentang tujuan keberadaan organisasi atau individu, sementara tujuan memiliki cakupan lebih kecil dan merupakan bagian dari misi. Jika misi disebut tugas, maka tujuan adalah tugas-tugas kecil yang merupakan bagian dari misi.Jadi visi misi tujuan adalah sistem dasar organisasi. Sistem ini sangat berguna agar kehiduapan organisasi lebih terarah dan bermakna.
Bedanya dengan misi ialah, jika misi berbicara tentang tujuan keberadaan organisasi atau individu, sementara tujuan memiliki cakupan lebih kecil dan merupakan bagian dari misi. Jika misi disebut tugas, maka tujuan adalah tugas-tugas kecil yang merupakan bagian dari misi.Jadi visi misi tujuan adalah sistem dasar organisasi. Sistem ini sangat berguna agar kehiduapan organisasi lebih terarah dan bermakna.
Di samping visi, misi dan tujuan, juga ada
strategi (biasanya tercamtung dalam Renstra/ rencana strategis). Strategi (Strategy)
menurut Pearce dan Robinson (1997, p. 20) Strategi adalah ‘rencana
main’ suatu perusahaan. Menurut Morrisey (1995:45), strategi adalah proses
untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai
dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan produk,
jasa, dan pasarnya di masa depan.
Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan di mana harus
bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan untuk apa. Menurut Lynch
seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51), strategi perusahaan
merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan
perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling
mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara
umum untuk mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana
perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut.Anthony dan Govindarajan
(1995) juga menambahkan bahwa perencanaan strategik merupakan suatu proses
manajemen yang sistematis yang didefinisikan sebagai proses pengambilan
keputusan atas program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan
perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama
beberapa tahun mendatang. Kesimpulannya setelah visi dirumuskan maka seluruh
strategi organisasi harus mengacu pada visi tersebut dan tidak boleh dibalik, sebab
dikhawatirkan strategi tidak akan efektif karena komitmen
dan arah tujuan seluruh individu dalam organisasi berbeda satu sama lain.
Refrensi:
Anthony, R.N. dan V.Govindarajan.
2005. Management Control System (Sistem Pengendalian
Manajemen).
McGraw-Hill, Buku Satu, Edisi Kesebelas, Jakarta: Salemba Empat.
Drucker, Peter F, 2002. Pengantar
Manajemen. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Morrisey JR. 1996. Pedoman
Pemikiran Strategis membangun landasan perencanaan Anda. (Terjemahan).
Jakarta: Prenhallindo.
Nawawi Hadari, 2000, Kepemimpinan
Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
P. Drucker, 2000, Management
Challenges for the 21st Century, Peter Ferdinand Drucker, HarperCollins.
Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen
Strategis. Jakarta: Binarupa Aksara.
P. Kotler, 1994, Marketing
Management: Analysis, Planning, Implementation. New Jersey: Prentice Hall.
Prasetyo Caroline & Gomies
Benedicta, J., 2004, Perencanaan Strategi Map dengan Menggunakan Human
Resource Scorecard pada Perusahaan Asuransi Bumi Asih Jaya Surabaya, Surabaya:
Universitas Kristen Petra.
Wibisono, 2006. Manajemen
Kinerja: Konsep Desain dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan,
Jakarta: Erlangga.
By. A.Said Hasan Basri, S.Psi. M.Si.
By. A.Said Hasan Basri, S.Psi. M.Si.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar