Breaking News

TUTORIAL BLOG

Selasa, 06 September 2016

What Is The Vision ?



Institusi tanpa visi, laksana berjalan tanpa arah. Hal inilah yang mendasari setiap apapun hendaknya memiliki visi ke depan. Baik individu sebagai pribadi manusia, apalagi institusi atau lembaga. Visi bagi pribadi adalah impian masa depan yang akan diwujudkan. Dan ada upaya yang nyata dalam pencapaian impian tersebut. Visi pribadi, berarti gambaran jangka panjang yang kita inginkan. Mau menjadi orang seperti apa kita nantinya? Makanya, pernyataan visi pribadi itu, hendaknya tidak mengabaikan kata “menjadi”. Buatlah visi yang seideal mungkin. Jangan takut terkesan muluk dan utopia (seakan sulit dicapai). Karena visi inilah yang akan mengarahkan kita menemukan jalan sukses. Sebab melalui visi inilah arah hidup akan menentukan langkah kita. Bagaimana dengan misi?. Misi menjelaskan apa alasan keberadaan dan apa yang dilakukan untuk mencapai visi kita. Misi adalah cara untuk mencapai visi. Intinya keberadaan kita di dunia ini untuk apa?. Adapun tujuan, biasanya memiliki lingkup yang lebih kecil daripada misi, atau merupakan bagian dari misi. Jika misi disebut tugas, maka tujuan adalah tugas-tugas kecil yang merupakan bagian dari misi. Oke itu gambaran visi, misi dan tujuan pribadi, bagaimana dengan visi, misi dan tujuan organisasi?.
       Begitu juga visi bagi sebuah organisasi atau institusi. Tidak terkecuali lembaga penyelenggara Pendidikan Tinggi seperti Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam. Visi yang dipancangkan seharusnya mewakili cita-cita, harapan serta impian dari Prodi BKI itu sendiri. Visi dalam bahasa Inggris disebut sebagai vision; “Vision is the way an organization or enterprise will look in the future. Vision is a long-term view, sometimes describing how the organization would like the world to be in which it operates”. [Sumber Wikipedia.org]. jadi kata kuncinya dari definisi visi tersebut adalah look atau view yang bisa kita artikan adalah gambaran atau pandangan. Menurut definisi di atas, vision is a long-term view, yang artinya visi adalah gambaran jangka panjang. Senada dengan pernyataan  Wibisono (2006, p. 43), bahwa visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Kotler dalam Nawawi (2000:122) juga menguraikan bahwa visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Maka dari itu, paling tidak visi tersebut seharusnya mengandung unsur imagible (dapat di bayangkan), desirable (menarik), feasible (realities dan dapat dicapai), focused (jelas), flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan), dan communicable (mudah dipahami). Melihat penjelasan di atas, maka ketika visi itu dirumuskan maka di dalamnya dapat menjadi representasi adanya integrasi tujuan, arah dan sasaran perusahaan. Di samping itu mengandung dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya, sekaligus culture yang dibangun oleh organisasi atau instansi tersebut.
       Sedangkan Misi, kalau dilihat dari kata-nya yang juga bersal dari bahasa inggis, yaitu mission, dapat didefinisikan “The fundamental purpose of an organization or an enterprise, succinctly describing why it exists and what it does to achieve its Vision”. [Sumber Wikipedia.org]. jadi berbeda dengan visi, misi adalah “fundamental purpose” atau tujuan dasar dari sebuah organisasi atau perusahaan, termasuk individu. Misi menjelaskan apa alasan keberadaan dan apa yang dilakukan untuk mencapai visi Anda. Misi adalah cara untuk mencapai visi. Intinya keberadaan dari organisasi tersebut untuk apa?. Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Begitupun menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8).
       Jadi misi dapat dikatakan sebagai kompas penunjuk arah yang membantu untuk menemukan dan menunjukkan jalan yang tepat dalam percaturan kompetisi bidang yang sejenis atau percaturan bisnis organisasinya. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi sebaiknya dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan dirasakan relevansinya oleh semua pihak yang terkait. Jadi sederhananya misi adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do). Sehingga perumusannya seharusnya; cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan, spesifik untuk mengkomunikasikan arah, fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki organisasi dan bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.
       Adapun tujuan dalam bahasa Inggris disebut goal atau objektif, “A goal or objective is a desired result a person or a system envisions, plans and commits to achieve—a personal or organizational desired end-point in some sort of assumed development. Many people endeavor to reach goals within a finite time by setting deadlines”. [Sumber Wikipedia.org]. Tujuan adalah hasil yang diinginkan untuk waktu tertentu.
       Bedanya dengan misi ialah, jika misi berbicara tentang tujuan keberadaan organisasi atau individu, sementara tujuan memiliki cakupan lebih kecil dan merupakan bagian dari misi. Jika misi disebut tugas, maka tujuan adalah tugas-tugas kecil yang merupakan bagian dari misi.Jadi visi misi tujuan adalah sistem dasar organisasi. Sistem ini sangat berguna agar kehiduapan organisasi lebih terarah dan bermakna.
      Di samping visi, misi dan tujuan, juga ada strategi (biasanya tercamtung dalam Renstra/ rencana strategis). Strategi (Strategy) menurut Pearce dan Robinson (1997, p. 20) Strategi adalah ‘rencana main’ suatu perusahaan. Menurut Morrisey (1995:45), strategi adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan.
       Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan di mana harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan untuk apa. Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51), strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut.Anthony dan Govindarajan (1995) juga menambahkan bahwa perencanaan strategik merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan atas program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun mendatang. Kesimpulannya setelah visi dirumuskan maka seluruh strategi organisasi harus mengacu pada visi tersebut dan tidak boleh dibalik, sebab dikhawatirkan strategi tidak akan efektif karena komitmen dan arah tujuan seluruh individu dalam organisasi berbeda satu sama lain.

Refrensi:
Anthony, R.N. dan V.Govindarajan. 2005. Management Control System (Sistem Pengendalian
Manajemen). McGraw-Hill, Buku Satu, Edisi Kesebelas, Jakarta: Salemba Empat.
Drucker, Peter F, 2002. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Morrisey JR. 1996. Pedoman Pemikiran Strategis membangun landasan perencanaan Anda. (Terjemahan). Jakarta: Prenhallindo.
Nawawi Hadari, 2000, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
P. Drucker, 2000, Management Challenges for the 21st Century, Peter Ferdinand Drucker, HarperCollins.
Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategis. Jakarta: Binarupa Aksara.
P. Kotler, 1994, Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation. New Jersey: Prentice Hall.
Prasetyo Caroline & Gomies Benedicta, J., 2004, Perencanaan Strategi Map dengan Menggunakan Human Resource Scorecard pada Perusahaan Asuransi Bumi Asih Jaya Surabaya, Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Wibisono, 2006. Manajemen Kinerja: Konsep Desain dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Jakarta: Erlangga.

By. A.Said Hasan Basri, S.Psi. M.Si.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By