Breaking News

TUTORIAL BLOG

Selasa, 20 September 2016

Kuliah Umum Prodi BKI Semester Ganjil 2016/2017



Hari ini Ruang Theatrical Fakultas Dakwah dan Komunikasi kembali semarak dengan membludaknya jumlah peserta Kuliah Umum Prodi BKI Semester Ganjil 2016/2017 (terdiri dari mahasiswa angatan 2015 dan 2016 ditambah undangan) sehingga mencapai lebih dari dua raturan). Acara Kuliah Umum yang dibuka oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ibu Dr. Nurjannah, M.Si., bersama ketua Prodi BKI Bapak A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si. dan Sekprodi Nailul Falah, S.Ag., M.Si., serta Ketua Lab BKI Bapak Muhsin Kalida, S.Ag., M.A. sebagai moderator sekaligus pendamping narasumber utama Ibu Aloh Marchamah.
Tema Kuliah Umum kali ini adalah Motivasi Berprestasi Sebagai Modalitas Utama Meraih Kesuksesan Hidup”. Tema tersebut berbeda dari biasanya, lebih mengarah pada pemberian motivasi agar mahasiswa senantiasa termotivasi untuk menjadi pribadi-pribadi yang sukses.. Narasumber yang Kuliah Umum ini adalah Pengusaha sukses yang dipercaya istana untuk tender catering kepresidenan. Sekaligus Owner usaha Kuliner “Daun Ketumbar” dari Jakarta, yakni Ibu Aloh Marchamah.
Acara yang dimeriahkan oleh permormance pembacaan puisi oleh Ira Amelia angkatan 2015 ini, sungguh menginspirasi. Isi puisi yang menggambarkan bahwa “kesuksesan hidup itu bisa diraih dengan ketekunan”. Setelah Performance dilanjutkan prosesi pembukaan dan pengantar. Selanjutnya adalah acara inti. Ibu Aloh Marchamah, dalam cerita inspiratifnya memaparkan, bahwa beliau yang tidak ada latar belakang pendidikan tinggi ini, berhasil meraih kesuksesan hidup sebagai pengusaha di bidang catering. Dengan perusahaan yang diberi nama “Daun Ketumbar”. Selama 5 tahun terakhir sudah melayani hampir 90 Prosen kementrian dan juga langganan bagi Kepresidenan Republik Indonesia. Kegigihan dan pantang menyerah adalah budaya hidupnya. Selalu berdoa dan membangun komunikasi yang hangat dan akrab baik dengan keluarga, kolega maupun lawan bisnis adalah metodenya dalam meraih posisi yang dicapainya saat ini.
 
Semuanya berangkat dari hobbie. Begitupun ketika mengawali Karier bisnisnya di bidang pelayanan Jasa rias penganten. Beliau akui bahwa hobbinya merias teman-temannya waktu usianya masih 5 tahun, terus berlanjut sehingga menjadi jalan rezekinya untuk menjadi entrepreneur di bidang rias penganten di Jakarta. Pelayanan jasa rias penganten ini dijalani hamper 23 tahun. Kemudian karena pengalaman dan hasrat kuat untuk terus maju dan berkembang, maka beliau mencoba untuk kembali mengembangkan hobbienya. Beliau akui sejak anak-anak beliau sudah familiar dengan belanja kebutuhan dapur, sekaligus memasak untuk saudara-saudaranya yang lain. Karena kebiasaan yang didik oleh ibunya inilah mengantarkannya sebagai wanita yang pandai mengolah bahan masakan menjadi sajian yang nikmat dan bernilai. Maka berangkat dari hobbie memasak ini pula beliau merintis bisnis kuliner, yang tentunya untuk daerah Jakarta sangat tinggi persaingan.
Berawal dari pujian keluarga, tetangga, kemudian teman bahwa “masakan beliau nikmat”, akhirnya beliau berani menerima order catering. Tidak butuh waktu lama, setelah putra beliau ikut membantu pemasaran melalui web dan medsos, beliau hingga kewalahan menerima order. Hingga pada saat ini, berawal dari laba 250 ribu perhari, menjadi 15 sampai 30 Juta perhari. Sungguh pencapaian yang luar biasa. Yang tidak terjadi secara instan. Beliau merintis dari ketekunan , kesabaran dan doa, serta kerja keras, dengan tidak memalingkan kodratnya sebagai ibu rumah tangga yang harus taat terhadap suami dan gigih mendidik putra-putrinya. Hingga keluarganya juga mengikuti jejaknya menjadi pengusaha-pengusaha sukses yang selalu menyisihkan bagian shodakoh sebagai bagian dari motto hidupnya yaitu berusaha untuk selalu mencari duit, duit , dan duit. Duit adalah istilahnya untuk selalu memotivasi dirinya “D” berarti “Doa”, kemudian “U” berarti “usaha”, dan “I” berarti “Istiqomah”, serta “T” itu “Taqwa”. Begitulah beliau paparkan dengan lugas dan santai.
Selang penjelasannya, akhirnya dilanjutkan dengan sisi tanya jawab. Ada 7 orang penanya dari mahasiswa, mulai dari bagaimana memulai usaha, serta membuang rasa malu, membagi waktu antara usaha dan belajar, kiat-kiat menjadi entrepreneur. Hingga upayanya ketika mengalami jenuh dan berada di bawah. Serta bagaimana teknik memenangkan saingan menembus istana presiden menyisihkan yang lain.
Semuanya dijawab dengan sangat memuaskan, bahkan waktu tidak terasa, masih banyak mahasiswa yang ingin menyampaikan pertanyaannya. Karena mereka merasa terinspirasi untuk selalu memacu diri memiliki motivasi yang kuat untuk berprestasi, agar kesuksesan bisa mereka rintis dari dini.
Terimakasih untuk semua yang terlibat pada kegiatan ini, seluruh Dosen BKI yang juga hadir mulai pembawa acara ketua HMPS Mbak Nisa, dan Mbak Uli serta pembaca tilawah dan konduktor lagu Indonesia Raya serta Hymne UIN Sunan Kalijaga. Serta seluruh sahabat Volunteer Lab BKI lainnya, yang telah berpartisipasi. Fotografer mas Rahmad dan yang lain. Semuanya deh yang tidak kesebut. Bravo BKI Kalijaga.  


By. A. Said Hasan Basri. S.Psi. M.SI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By