Hari ini Ruang Theatrical Fakultas Dakwah dan Komunikasi kembali semarak
dengan membludaknya jumlah peserta Kuliah Umum Prodi BKI Semester Ganjil
2016/2017 (terdiri dari mahasiswa angatan 2015 dan 2016 ditambah undangan)
sehingga mencapai lebih dari dua raturan). Acara Kuliah Umum yang dibuka oleh
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ibu Dr. Nurjannah, M.Si., bersama ketua
Prodi BKI Bapak A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si. dan Sekprodi Nailul Falah,
S.Ag., M.Si., serta Ketua Lab BKI Bapak Muhsin Kalida, S.Ag., M.A. sebagai
moderator sekaligus pendamping narasumber utama Ibu Aloh Marchamah.
Tema Kuliah Umum kali ini adalah “Motivasi Berprestasi Sebagai Modalitas Utama Meraih
Kesuksesan Hidup”. Tema tersebut berbeda
dari
biasanya, lebih mengarah pada pemberian motivasi agar mahasiswa senantiasa
termotivasi untuk menjadi pribadi-pribadi yang sukses.. Narasumber yang Kuliah Umum ini adalah Pengusaha sukses
yang dipercaya istana untuk tender catering
kepresidenan. Sekaligus Owner usaha
Kuliner “Daun Ketumbar” dari Jakarta,
yakni Ibu Aloh Marchamah.
Acara yang dimeriahkan oleh
permormance pembacaan puisi
oleh Ira Amelia angkatan 2015 ini, sungguh menginspirasi. Isi puisi yang
menggambarkan bahwa “kesuksesan hidup itu bisa diraih dengan ketekunan”. Setelah Performance dilanjutkan
prosesi pembukaan dan pengantar. Selanjutnya adalah acara inti.
Ibu Aloh Marchamah, dalam cerita inspiratifnya memaparkan, bahwa beliau yang
tidak ada latar belakang pendidikan tinggi ini, berhasil meraih kesuksesan
hidup sebagai pengusaha di bidang catering. Dengan perusahaan yang diberi nama “Daun
Ketumbar”. Selama 5 tahun terakhir sudah melayani hampir 90 Prosen kementrian
dan juga langganan bagi Kepresidenan Republik Indonesia. Kegigihan dan pantang
menyerah adalah budaya hidupnya. Selalu berdoa dan membangun komunikasi yang
hangat dan akrab baik dengan keluarga, kolega maupun lawan bisnis adalah
metodenya dalam meraih posisi yang dicapainya saat ini.
Semuanya
berangkat dari hobbie. Begitupun ketika mengawali Karier bisnisnya di bidang pelayanan Jasa rias penganten. Beliau akui bahwa hobbinya merias teman-temannya waktu
usianya masih 5 tahun, terus berlanjut sehingga menjadi jalan rezekinya untuk
menjadi entrepreneur di bidang rias penganten di Jakarta. Pelayanan jasa rias
penganten ini dijalani hamper 23 tahun. Kemudian karena pengalaman dan hasrat
kuat untuk terus maju dan berkembang, maka beliau mencoba untuk kembali
mengembangkan hobbienya. Beliau akui sejak anak-anak beliau sudah familiar
dengan belanja kebutuhan dapur, sekaligus memasak untuk saudara-saudaranya yang
lain. Karena kebiasaan yang didik oleh ibunya inilah mengantarkannya sebagai
wanita yang pandai mengolah bahan masakan menjadi sajian yang nikmat dan
bernilai. Maka berangkat dari hobbie memasak ini pula beliau merintis bisnis
kuliner, yang tentunya untuk daerah Jakarta sangat tinggi persaingan.
Berawal
dari pujian keluarga, tetangga, kemudian teman bahwa “masakan beliau nikmat”,
akhirnya beliau berani menerima order catering. Tidak butuh waktu lama, setelah
putra beliau ikut membantu pemasaran melalui web dan medsos, beliau hingga
kewalahan menerima order. Hingga pada saat ini, berawal dari laba 250 ribu
perhari, menjadi 15 sampai 30 Juta perhari. Sungguh pencapaian yang luar biasa.
Yang tidak terjadi secara instan. Beliau merintis dari ketekunan , kesabaran
dan doa, serta kerja keras, dengan tidak memalingkan kodratnya sebagai ibu
rumah tangga yang harus taat terhadap suami dan gigih mendidik putra-putrinya. Hingga
keluarganya juga mengikuti jejaknya menjadi pengusaha-pengusaha sukses yang
selalu menyisihkan bagian shodakoh sebagai bagian dari motto hidupnya yaitu
berusaha untuk selalu mencari duit, duit , dan duit. Duit adalah istilahnya
untuk selalu memotivasi dirinya “D” berarti “Doa”, kemudian “U” berarti “usaha”,
dan “I” berarti “Istiqomah”, serta “T” itu “Taqwa”. Begitulah beliau paparkan
dengan lugas dan santai.
Selang
penjelasannya, akhirnya dilanjutkan dengan sisi tanya jawab. Ada 7 orang
penanya dari mahasiswa, mulai dari bagaimana memulai usaha, serta membuang rasa
malu, membagi waktu antara usaha dan belajar, kiat-kiat menjadi entrepreneur. Hingga
upayanya ketika mengalami jenuh dan berada di bawah. Serta bagaimana teknik
memenangkan saingan menembus istana presiden menyisihkan yang lain.
Semuanya dijawab dengan sangat memuaskan,
bahkan waktu tidak terasa, masih banyak mahasiswa yang ingin menyampaikan pertanyaannya.
Karena mereka merasa terinspirasi untuk selalu memacu diri memiliki motivasi
yang kuat untuk berprestasi, agar kesuksesan bisa mereka rintis dari dini.
Terimakasih untuk
semua yang terlibat pada kegiatan ini, seluruh Dosen BKI yang juga hadir mulai pembawa
acara ketua HMPS Mbak Nisa, dan Mbak Uli serta pembaca tilawah dan konduktor
lagu Indonesia Raya serta Hymne UIN Sunan Kalijaga. Serta seluruh sahabat Volunteer Lab BKI
lainnya, yang telah
berpartisipasi. Fotografer mas Rahmad dan yang lain. Semuanya deh yang tidak
kesebut. Bravo BKI Kalijaga.
By. A. Said Hasan Basri. S.Psi. M.SI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar