Breaking News

TUTORIAL BLOG

Senin, 05 September 2016

Pertemuan dengan Wali Mahasiswa 2016




Pada hari Jum’at 02 September 2016 kemaren, Prodi BKI (Bimbingan dan Konseling Islam bersama Prodi yang lain di Fakultas Dakwah dan Komunikasi menyelenggarakan pertemuan besar dengan para wali mahasiswa baru Tahun Akademik 2016/2017. Bertempat di gedung Theatrical Fakultas Dakwah dan Komunikasi, pertemuan tersebut sukses dilaksanakan. Diawali oleh sambutan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dr. Nurjannah, M.Si. dilanjutkan dengan sambutan para Wakl Dekan I,II, dan III.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari para Kaprodi di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, disertai dengan Tanya jawab oleh para perwakilan wali mahasiswa yang ingin tahu lebih lanjut terkait berbagai hal kehidupan di lingkungan kampus.
Pada kesempatan kali ini, Kaprodi BKI A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.si. yang kebagian paling akhir menyampaikan bahwa: moment pertemuan dengan para wali mahasiswa baru ini adalah titik tolak awal sebagai upaya agar membantu kelancaran studi mahasiswa, bahkan strategi agar mahasiswa bisa lulus tercepat dan terbaik, minimal lulus tepat waktu selama delapan semester atau empat tahun. Kaprodi menjelaskan bahwa, upaya tersebut berupa kerjasama informal dengan wali mahasiswa untuk berperan serta aktif memonitoring sekaligus mengontrol kehidupan akademik putra-putrinya. Melalui hal inilah Prodi BKI pada Tahun Akdemik 2016/2017 menempati peringkat pertama yang meluluskan mahasiswanya. Sepanjang TA. 2016/2017 telah meluluskan 163 mahasiswa dalam empat periode Wisuda di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Untuk upaya awal, ya melalui pertemuan wali mahasiswa inilah. Hal itu, melalui beberapa cara:
Pertama, melalui SIA (Sistem Informasi Akademik), bahwa di UIN Sunan Kalijaga, ada pangkalan data yang sifatnya online bisa diakses kapan dan dimana saja. Dengan memasukkan pin dan password. Biasanya setiap mahasiswa PIN-nya berupa NIM (Nomor Induk Mahasiswa). Para orangtua, hendaknya bisa mengakses SIA melalui NIM putra-putrinya. Minimal bisa mengecek nilai KHS (Komulatif Hasil Studi) persemester. Jika terjadi penurunan, atau sama dengan perolehan KHS semester sebelumnya. Bisa ditanyakan kenapa demikian. Bahkan bisa dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Akademik maupun Prodi BKI. Sehingga prestasi Akademik mahasiswa dapat terjaga bahkan ditingkatkan. Karena jika nilai KHS-nya kurang dari dua selama dua semester, maka akan mendapatkan peringatan DO (Droup Out). Maka dari itu, kerjasama monitoring ini dapat digalakkan.
Kedua, para wali mahasiswa juga bisa melihat data SIA (Sistem Informasi Akademik) terkait DPA (Data Pribadi Mahasiswa) untuk melengkapi secara detail dan sebenarnya. Agar jika terjadi sesuatu dengan mahasiswa yang bersangkutan dapat dilacak dan segera diupayakan penyelesaiannya. Jika ada perubahan data seperti nomor HP (Hand Phone), atau ada penambahan prestasi hasil kegiatan berupa sertifikat atau lainnya, bisa di-update dan segera diperbaharui.
Ketiga, memastikan bahwa putra-putrinya mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra, baik kegiatan incidental, atau organisasi kemahasiswaan, maupun organisasi di luar kampus. Karena keatifannya dalam berorganisasi akan mendukung kompetensi dan menaikkan prestige mahasiswa yang bersangkutan. Minimal eksistensinya ketika menjadi mahasiswa jelas adanya, sebagai kaum akademis. Karena aktivitasnya selama menjadi mahasiswa ke depan akan terlihat pada SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah). Yang akan menunjukkan status kualitas diri dari mahasiswa yang bersangkutan. Jadi, para wali mahasiswa seharusnya terus mensupport putra-putrinya untuk aktif mengikuti kegiatan. Jangan biarkan mereka berdiam diri di rumah, walaupun tidak ada jam kuliah. Suruh mereka ke kampus, karena aktivitas di kampus bisa sampai malam hari. Banyak sekali kelompok-kelompok diskusi dan kegiatan-kegiatan yang dibangun oleh mereka. Bahkan perpustakaan buka sampai jam 20.00. sehingga kampus UIN Sunan Kalijaga betul-betul menjadi media bagi pengembangan diri mahasiswa.
Begitulah uraian singkat yang disampaikan Kaprodi BKI kepada 110 wali mahasiswa BKI. Selanjutnya beberapa orang mengajukan pertanyaan, terkait control dan entrepreneurship. Banyak yang kawatir karena orangtua berada jauh di luar kota, bahkan di luar pulau, sehingga tidak bisa mengontrol  putra-putrinya. Sedangkan yang terkait dengan entrepreneurship, apakah di BKI diberikan pengetahuan tentang bagaimana menciptakan lapangan pekerjaaan, bukan hanya berorientasi mencari kerja. Maka kedua pertanyaan tersebut dijawab, bahwa, diharapkan putra-putri para wali mahasiswa, menitipkan anak-anaknya di pesantren di sekitar UIN Sunan Kalijaga, karena pesantren-pesantren tersebut sudah memahami dan sebangun dengan tujuan UIN Sunan Kalijaga dalam mendidik para mahasiswa (Santri dalam mencari Ilmu Pengetahuan). Sedangkan terkait pertanyaan yang kedua. Bahwa di BKI sama dengan Prodi yang lain, juga diajarkan entrepreneurship sebagai modal alternative agar mahasiswa tidak hanya mengandalkan keahlian di bidang Bimbingan dan Konseling Islam untuk bekerja. Tetapi dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang banyak.
Menjelang jam 16.30 akhirnya kegiatan ini, segera ditutup, setelah sebelumnya diakhiri dengan pembahasan terkait peluang beasiswa dan bagaimana prosedur serta jenis beasiswa apa saja yang bisa diraih oleh mahasiswa BKI. Hal ini disampaikan oleh Ibu Wakil Dekan Bidang Dua, Alimatul Qibtiyah, Phd.

By. A. SAid Hasan Basri. S.Psi., M.Si.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By