
Hari ini tiga mahasiswa BKI Azima Prisma Vera, Vonny Fatma dan Muna Inas Mabruroh
berangkat ke Al Jenderami Selangor Malaysia. Ketiganya menjadi pelopor PPL
Internasional Prodi Bki Kalijaga, dan akan berada di AL Jendrami
Selangor selama 1 bulan untuk Praktek Lapangan sekaligus Pengumpulan Data Tugas
Akhir. Keberangkatannya akan didampingi direktur Lab BKI sekaligus DPL dan
Pembimbing Tugas Akhirnya bro Muhsin Kalida.
Ketiga mahasiswa ini di lepas oleh Kasekprodi BKI A. Said Hasan Basri dan Bro Nailul Falah, dan tidak lupa berpamitan kepada bunda Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, serta meminta restu dan dukungannya kepada Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D serta Wakil Rektor Tiga Kemahasiswaan Bapak Dr. Waryono Abdul Ghafur. akhirnya berangkatlah mereka menuju negeri seberang dengan semangat dan motivasi kuat untuk belajar.
Untuk dapat merealisasikan PPL
Internasional ini tidaklah mudah. Awalnya kta melalui Pak Bro Muhsin mencari
lokasi yang tepat dan murah. Ada tiga pilihan waktu itu, akhirnya mahasiswa
memilih Al Jenderami. Apalagi di sini ditawari makan dan tidur gratis, cukup
diganti dengan infaq seikhlasnya saja. Mereka selain melakukan Praktik
Pengalaman Lapangan, juga melakukan riset untuk tugas akhir.
No
|
Nama Praktikan
|
Judul Riset
|
Judul Riset
|
1
|
Azima Prismavera
|
14220046
|
Dzikir Ratib
Al-Haddad Dalam Meningkatkan Ketenangan Jiwa Jamaah Warga Emas Yayasan
Al-Jenderami Selangor Malaysia
|
2
|
Vonny Fatma
|
14220041
|
Bimbingan
Perawatan Jenazah Bagi Santri Di Yayasan Al-Jenderami Dengkil Selangor Malaysia
|
3
|
Muna Inas Mabruroh
|
14220076
|
Shalat Berjamaah
Dalam Mengurangi Emty Nest Syndrome Pada Lansia Di Yayasan Al Jenderami
Selangor Malaysia
|
Setelah dilepas secara simbolis oleh Kasekprodi A Said Hasan Basri dan Nailul Falah serta
Ketua HMPS BKI Khairun Nisa BR Sagala. Kemudian ketiganya dilepas pula
oleh Dekan Fak. Dakwah & Komunikasi Bunda Doktor Nurjannah, serta Rektor UIN
Sunan Kalijaga dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga....eeh
ketua HMPS BKI juga KHairun Nisa Sagala
Ketiga mahasiswa tersebut memang
mengambil konsentrasi masyarakat , sehingga pas sekali jika bisa melakukan PPL
di Ponpes Al Jendrami. Pondok pesantren ini merupakan pondok khusus Lansia yang
ingin menghabiskan sisa hidupnya untuk beribadah mendekatkan diri kepada Allah.
Ponpes ini sangat luas sekali, dan para santri yang terdiri dari usia Emas
banyakan adalah perempuan. Mereka biasa dipanggil Opah. Tidak jarang santrinya
mewakafkan tanah atau hartanya untuk pengembangan pesantren. Kegiatan tidak
hanya pengajian tetapi juga belajar kitap dan dzikir. Untuk dzikir pesantren
ini menganut toriqoh Al Qodiriyah, setiap Jum’at Legi akan berduyun-duyun orang
Islam dating ke pesantren ini untuk dzikir Manaqib Syech Abdul Qodir Al
Jaelani. Bahkan tidak jarang pesantren ini mengadakan holaqoh internasional
dengan mendatangkan ulama-ulama dunia untuk mengadakan forum dan kajian serta
doa bersama. Seperti pada tangga 23-25 Desember 2017. International Conferense
ulama dan cendekia tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Maulid NAbi
Baginda Muhammad Rosulullah SAW. 
Para mahasiswa praktikan mengikuti
alur kajian dan proses yang ada di pesantren ini. Contohnya mereka mengikuti
Rutinan Pengajian Kitab Ilmu Fiqih, Selepas Pengajian Kitab "Idaman
Penuntun Pada Menghuraikan Yang Kusut (Ilmu Fiqah) Bahagian Ibadat Penggal Yang
Pertama" yang disusun oleh Haji Abd Ghani bin Haji Yahya. Lahu Al-Fatihah.
Kegiatan ini bertempat di Dewan Pengajian Al-Jenderami, Selangor, pukul
9.30-11.00am. mereka berinteraksi dengan santri yang juga sekaligus menjadi
subyek penelitian, seperti Puan Guru Nyai Hajjah Ruqyah, Opah Zainah, Opah
Zawiyah.
Setelah kurang lebih sebulan berada
di sana, akhirnya tibalah masa mereka harus kembali pulang ke Indonesia. Karena
urusan imigrasi kalau tanpa visa, tidak boleh lebhdari sebulan. Biasanya main
ke Singapura dulu untuk cap [aspor, baru bisa lanjut masa di Malaysia. Akhirnya
tanggal 5 Januari 2018 kemaren ditarik dari Malaisya. 3 mahasiswi praktikan Azima Prisma Vera, Muna Inas Mabruroh dan Vonny Fatma
mengawali PPL internasional. Pada proses penarikan ini, Tuan Guru langsung
melepas mereka dengan memberikan sertifikat, dan pesan bahwa setelah selesai
penelitian, agar mereka mengirimkan hasil temuannya sebagai kenangan dan dapat
menjadi acuan ke depan.
Late Post
By. A. Said Hasan Basri

Tidak ada komentar:
Posting Komentar